Assalamualaikum bunda, mama, ibu, emak, dan mami-mami, saya Intan. Saya ibu muda yang berputra 1. Sejak menikah, suami dan saya sudah berkomitmen untuk menetap di Jogja, meskipun sistem rumah tangga kami bisa dibilang lain dari yang lain. Kami berdua berasal dari Sragen, sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Sebagai teman SMA, kami sudah sangat saling kenal sejak menjadi teman satu kelompok untuk persiapan praktikum UAS SMA. Selepas SMA kami mendaftrakan diri di 2 universitas negeri di Yogyakarta. Ayah menjadi mahasiswa Teknik Geodesi di UGM, dan saya memilih untuk banting setir belajar Sastra Inggris di UNY. Cukup beberapa bulan menikmati Jogja, ternyata ayah juga diterima di STAN, dan sejak itulah kami tidak pernah ketemu lagi.
Merujuk
pada peribahasa jodoh ndak akan kemana, maka setelah mengalami likaliku masa
muda, Allah mempertemukan kami lagi tahun 2012 dan alhamdulilah berjodoh.
Setelah prosesi lamaran, barulah saya tahu bahwa sistem penempatan ayah sangat
dinamis. Setiap 3-5th sekali akan selalu ada mutasi ke seluruh wilayah
Indonesia. Waktu itu ayah memberi 2 opsi, ikut berkelana tapi saya tidak bisa
berkarir, atau tinggal di satu kota untuk home
base dan ayah akan pulang antara 1 minggu atau 1 bulan sekali. Menimbang
pilihan pertama, maka resiko memindahkan anak (berikut barang2) dari satu
sekolah ke sekolah lain, dari satu budaya ke budaya lain, dan kemungkinan
single income, kami anggap cukup beresiko. Pilihan kedua, rupanya banyak
dilakukan teman-teman sekantor ayah. Maka, seperti yang saya bilang, sistem
rumah tangga kami agak berbeda dari kebanyakan.
Saya
tinggal di Jogja sendirian, dan alhamdulilah Allah mengamanahi kami keturunan
di minggu kedua setelah kami menikah. Subhanallah, bahwa ternyata rezeki Allah
meman datang tak terduga.
Selama
di Jogja, saya bekerja di salah satu universitas tertua di Indonesia, dan
lagi-lagi Allah merahmatkan lingkungan kerja yang kooperatif, sehingga saya
melalui masa kehamilan dengan penuh semangat. Adek bayi di dalam perut juga
selalu semangat tiap saya ajak ke tempat kerja. Insya Allah, dengan komitmen
yang kuat, suami dan saya bisa menjaga amanah yang luar biasa ini seterusnya,
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar